Perpustakaan Kekinian, Tak Lagi Menjadi Gudang Buku


MOBIL-MOBILAN: Anak RA Adaenuriyah Sendangguwo, Tembalang, Semarang main mobil-mobilan di Ruang Belajar Modern, Perpustakaan Jateng.


Anak-anak terlihat asyik main mobil-mobilan di sebuah ruangan dengan latar belakang gambar kebun binatang. Ruangan itu nyaman karena dilengkapi pendingin. Bukan hanya mobil-mobilan, tapi ada pula perosotan, bola plastik, ayunan, jungkat-jungkit, rumah-rumahan, serta skuter roda tiga. Ada juga fasilitas nonton film edukasi dan wahana game. Coba tebak dimanakah mereka senang-senang mainan?

Mereka main bukan di arena permainan di mal. Tidak juga di sekolah, tapi mereka bermain di Ruang Belajar Modern (RBM) Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) yang berlokasi di jalan Sriwijaya Nomor 29 Semarang. Setiap hari, perpustakaan yang bersebelahan dengan Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang itu, menerima kunjungan Taman Kanak-Kanak (TK) atau Raudhatul Athfal (RA). Tepat hari Selasa (26/11/2019), sekitar 50 anak-anak RA Adaenuriyah, Sendangguwo, Kecamatan Tembalang, berkunjung ke perpustakaan Jateng.

                              Foto : gedung Perpustakaan Jateng diambil dari perpus.jatengprov.go.id


Kunjungan itu rutin setiap tahun dilakukan RA Adaenuriyah. RBM ini bentuk transformasi perpustakaan menghadapi era milenial. Terobosan baru dilakukan, supaya perpustakaan tidak ditinggalkan. Arena bermain itu dibangun untuk menarik minat anak-anak berkunjung ke perpustakaan. Sejak dini anak-anak coba dikenalkan atau didekatkan dengan buku. Kini, tempat itu bukanlah gudang buku yang menunggu  pengunjung datang, lalu membaca atau meminjam koleksi bacaannya.

Konsepnya sudah berubah, perpustakaan kekinian dikemas berbasis inklusi. Di mana, keberadaan perpustakaan diharapkan mampu membuat masyarakat sejahtera. Melalui koleksi buku, masyarakat bisa membentuk komunitas sekaligus menumbuhkan jiwa kewirausahaan. Misalnya, bidang peternakan, pertanian, jasa memijat, maupun usaha lainnya. Mereka yang berada di daerah terpencil juga bisa memanfaatkan internet yang difasilitasi perpustakaan.

Foto kursus menari, diambil dari Instagram Dinas Arpus Provinsi Jateng/ @bidang_perpustakan

Barangkali masih ada masyarakat belum tahu, bahwa perpustakaan Jateng juga jadi tempat bimbingan belajar Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahun Alam. Kemudian, ada pelatihan kerajinan tangan, kursus fotografi, tari-tarian, menggambar, dan mewarnai. Semuanya bisa diikuti dengan gratis. Selain itu, ada pelatihan menjahit maupun merajut buat orang tua. Banyak masyarakat yang kemudian menjual hasil rajutannya. Bahkan, ada yang sudah laku sebesar Rp 1 juta/ unitnya.

Lumayan bukan, masyarakat bisa meraih penghasilan dari hasil kunjungannya ke perpustakaan dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan gratisnya. Mengenai bimbingan belajar, tiap kelasnya diikuti 20 siswa SD kelas IV, V, dan VI. Untuk pelayanan perpustakaan sendiri, dibuka tiap Senin- Kamis mulai jam 07.00 hingga 18.00. Khususnya hari Jumat- Sabtu, dan Minggu buka jam 08.00 - 15.00. (JB)

#perpustakaan #dinasarpusjateng #budayamembaca #gerakanmembaca #literasi #budayaliterasi #transformasiperpustakaan #perpustakaanberbasisinklusi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resto Makanan Jepang Kakkoi, Makan Sepuasnya, Sampai Tersisa Kena Denda

Yayasan Cinta Kasih Bangsa, Membina Ribuan Eks Narapidana dan Pecandu Narkoba

Refreshing di Camping Lembah Umbul Sidomukti