Martabak Telur Rp 30 Juta Catat Rekor MURI, Begini Ukuran dan Bahannya
Penganan martabak telur cukup digemari masyarakat. Merebaknya pedagang martabak yang ditemui di sejumlah kota di Indonesia menjadi buktinya. Makanan itu biasanya dijual terbungkus dalam dus atau kertas makanan warna coklat. Namun, bagaimana jika yang dibuat itu martabak raksasa. Kira-kira pakai bungkus apa cocok ya?
Eits, tunggu dulu. Martabak telur raksasa itu memang tidak dijual ke pasaran, tapi dibuat paguyuban Anak Lebaksiu Martabak dan Jajanan (Almarjan) dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Tegal ke-407 di lapangan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, pada 5 Juli 2008. Kegiatan ini dibuat lewat kolaborasi 65 pedagang martabak telur asal Lebaksiu yang menjalankan bisnisnya di sejumlah kota di Indonesia. Mereka pulang kampung untuk membuat kejutan dalam memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Tegal.
Sesuai peringatan hari jadinya, martabak dibuat dibuat menelan dana Rp 30 juta itu memakai bahan baku telur bebek sebanyak 407 butir. Loyang pembuat penganan itu berukuran 120 x 80 x 9 cm. Bahan baku lainnya minyak goreng 150 liter, tepung terigu 7,5 kilogram, daun bawang 40 kilogram, dan daging 10 kilogram.
Kemudian, bawang merah tiga kilogram, garam satu kilogram, serta bumbu-bumbu penambah rasa lainnya. Pembuat martabak raksasa itu rata-rata perantauan yang menjual dagangannya, seperti di Semarang, Bandung, Surabaya, Jakarta, Manado, Balikpapan, dan Bali. Mereka berbagi tugas, 40 orang mengocok telur, delapan orang penggoreng, dan satu orang pembanting terigu dibantu delapan pedagang lainnya.
Selanjutnya, martabak raksasa yang dicatat rekor MURI nomor 3.232 itu dilelang panitia dan terjual seharga Rp 12,5 juta. Sang pemenang lelangnya, Andi Nur Alam. Dana itu kemudian disumbangkan ke masjid di Lebaksiu. (SS)
#almarjan
#martabak
#martabaktelur
#muri
#rekormuri
#kabupatentegal
#lebaksiu
Komentar
Posting Komentar