Resto Makanan Jepang Kakkoi, Makan Sepuasnya, Sampai Tersisa Kena Denda




BISNIS kuliner menjadi pilihan pelaku usaha karena memiliki potensi luar biasa. Keinginan masyarakat untuk mencicipi aneka ragam kuliner, menjadi peluang yang dibidik pelaku usaha untuk membuka bisnis kuliner. 

Asalkan rasa kulinernya enak, lokasi nyaman buat keluarga, punya tempat parkir luas, makanan kelas premium pun menjadi sasaran masyarakat. Harga yang tergolong mahal, pun tak menjadi soal bagi pecinta kuliner untuk mencoba hal baru. 

Termasuk juga makan Jepang, kini tumbuh berkembang di kota-kota besar di Indonesia, salah satunya Semarang. Masakan Jepang, banyak ditemui di mal Kota Lunpia ini. 

Ada juga di kawasan strategis pusat kota, seperti Kakkoi Japanese BBQ & Shabu-Shabu yang membuka usahanya di jl Veteran, Semarang. Konsep makan sepuasnya dengan 80 varian menu seharga Rp 115 ribu, menjadi daya tarik tersendiri. 

Kamis (21/1/2021), resto Kakkoi Semarang terlihat cukup ramai. Sekalipun situasinya masih berada ditengah pandemi Covid-19, yang masih merajalela karena peningkatan kasus dari hari ke hari. 

Meski demikian, pengelola memberikan konsep protokol kesehatan ketat, bagi pengunjung yang hendak masuk ke resto. Mulai dari cuci tangan pakai sabun. Petugas resto akan mengarahkan pengunjung untuk cuci tangan, sebelum masuk ke dalam ruangan. 

Mencuci tangan pun tanpa menyentuh bagian tangan itu sendiri. Pengunjung dapat mengalirkan air dan sabun, menggunakan pijakan kaki. Memang agak ribet bagi yang belum terbiasa melakukan hal tersebut. 

Setelahnya, pengunjung juga harus dicek suhu tubuhnya. Jika berada dibawah 38 derajat Celsius, pengunjung bisa masuk resto. Petugas pun memberikan sarung tangan plastik sekali pakai. Eits, tentunya pengunjung yang hendak masuk juga diwajibkan pakai masker. 




Dari 80 varian menu, semuanya bisa dimakan bebas dan tergantung selera. Makan banyak maupun sedikit, pembayarannya dipukul rata. Kakkoi menyediakan menu masakan Jepang dan Nusantara. 

Mulai grill BBQ, shabu-shabu, hingga makanan nusantara seperti roti, salad, bakso, sate dan nasi goreng. Minumannya pun bervariasi, ada teh, susu, teh tarik, dan minuman bersoda. 

Mampir di resto ini dibatasi waktunya, pengunjung tidak bisa berlama-lama dan diberi waktu 90 menit. Jika lebih dari itu, akan dikenakan denda, dengan menghitung sisa makanan tersisa. Dendanya per 100 gram makanan tersisa, bisa jadi bayar Rp 300 ribu. 

Pengunjung pun hanya dibatasi maksimal 80 orang, karena menerapkan protokol kesehatan Covid-19. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yayasan Cinta Kasih Bangsa, Membina Ribuan Eks Narapidana dan Pecandu Narkoba

Refreshing di Camping Lembah Umbul Sidomukti