Ketika Menristekdikti Bagi-Bagi Laptop

Kelima mahasiswa Unnes penerima laptop dalam kuliah umum Menristekdikti di auditorium Unnes, Rabu (2/1/2019).


LIMA mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi di Universitas Negeri Semarang (Unnes) ketiban rezeki dalam kuliah umum Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof M Nasir di auditorium Unnes, Rabu (2/1/2019). Di sela-sela kuliah umum, kelima mahasiswa itu tak menyangka akan mendapat kejutan hadiah di awal tahun 2019 dari Menristekdikti. Semula, Nasir yang pernah jadi Rektor Undip Semarang itu memanggil mereka yang berprestasi, yakni mampu meraih indeks prestasi komulatif (IPK) tertinggi.
Kelima mahasiswa Unnes itu ialah Evia Rizki Karima Pendidikan IPS IPK 4.0, Susmy Lianingsih Pendidikan Ekonomi Akutansi IPK 3.99, Annas Syarif Pendidikan Kimia IPK 3.95, Feri Inukhayati Kimia S1 IPK 3.93, dan  Kristina Sita Pekey PGSD IPK 3.55 sebagai mahasiswa terjauh dari Papua. Satu per satu dari mereka dipanggil dengan disambut tepuk tangan meriah dari ribuan mahasiswa Unnes penerima beasiswa Bidikmisi dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
Sebagaimana diketahui, Bidikmisi ini merupakan bantuan biaya pendidikan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan sampai lulus tepat waktu. Evia, Susmy, Annas, Feri, dan Kristina, pencapaian belajar mereka dinilai luar biasa dengan mendapatkan nilai IPK tertinggi. Mendasari hal itu, Nasir memberikan hadiah kepada mereka masing-masing sebuah laptop.
Kelima mahasiswa itu lantas tersenyum bahagia. Bagai mendapatkan durian runtuh. Tak ada angin, tak ada hujan, mereka bisa mendapatkan laptop sebagai penyemangat belajarnya selama studi di Unnes. Pada kesempatan itu, Nasir memberikan pesan kepada mahasiswa Bidikmisi Unnes supaya eksis berkompetisi di era revolusi industri 4.0. Sebagai mahasiswa harus bisa membuat visi dan target hidup yang hendak dicapai paling tidak 10 tahun kedepan.
"Perlu buat curriculum vitae yang menjelaskan, 20 tahun lagi akan menjadi apa, ini penting supaya kehidupan kedepan terarah. Nanti dikawal untuk mencapai tujuan itu, saya yakin Anda pasti bisa," jelas Nasir. Ada kualifikasi utama pekerja yang perlu diperhatikan untuk meraih kesuksesan, di antaranya kebiasaan kerja positif, kemampuan komunikasi bahasa Inggris, serta bidang keteknisan. Berdasarkan data Kemenristekdikti, ada 6,31 persen atau 789 ribu pengangguran sarjana.


Mahasiswa penerima hadiah laptop berfoto bersama Menristekdikti di auditorium Unnes, Rabu (2/1/2019).


Menristekdikti mengingatkan, tujuan belajar di universitas ini jalan sukses dan mewujudkan kehidupan lebih baik. Pendidikan universitas akan membantu mahasiswa kedepan, keluarga, dan negara lebih maju. Dalam kuliah, ini tempat mencari jatidiri dan memperluas cakrawala. Fakta lain alumni mahasiswa Bidikmisi di Institut Teknologi Bandung (ITB) tahu 2010, mereka yang kerja di perusahaan berpenghasilan rata-rata Rp 7,5 juta.
"Dari jumlah itu, lima persen wirausaha dengan penghasilan rata-rata Rp 9,5 juta/ bulan, 15 persen melanjutkan studi, 72 kerja sesuai bidang kuliah, serta 6,2 persen domisili di luar negeri. Satu contoh alumni penerima Bidikmisi ialah Ahmad Zaky tak lain CEO Bukalapak," ungkapnya. (SS)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resto Makanan Jepang Kakkoi, Makan Sepuasnya, Sampai Tersisa Kena Denda

Yayasan Cinta Kasih Bangsa, Membina Ribuan Eks Narapidana dan Pecandu Narkoba

Refreshing di Camping Lembah Umbul Sidomukti