Inkindo, Wadah Asosiasi Perusahaan Jasa Konsultan


Inkindo, Wadah Asosiasi Perusahaan Jasa Konsultan




SAMBUTAN MENTERI: Menteri PPN Bambang PS Brodjonegoro saat memberikan sambutan dalam Munas Inkindo di Hotel PO Semarang, Kamis (22/11).


Pembangunan nasional membutuhkan peran penting konsultan. Guna memperkuat profesi, para konsultan sejak 1979 membentuk satu wadah organisasi yang diberi nama Ikatan Nasional Konsultan Indoensia (Inkindo). Hingga kini, Inkindo yang merupakan asosiasi perusahaan jasa konsultan di Indonesia memiliki jumlah anggota 5.835 perusahaan jasa konsultan nasional dan 120 perusahaan afiliasi atau asing yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.

Wilayah kerjanya meliputi nasional dan internasional. Peranan pentingnya mengendalikan pelayanan konsultasi pada jasa konstruksi dan nonkonstruksi. Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Inkindo periode 2018-2022 saat ini adalah Peter Frans dari hasil pemilihan Musyawarah Nasional (Munas) ke-10 Inkindo di Hotel Po Semarang pada Kamis (22/11/2018). Pemilihan ketua DPN ini menggunakan e-vote atau electronic voting. 

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro membuka Munas tersebut. Frans meraih suara tertinggi dalam pemilihan ketua dengan total 2.054 dari jumlah suara 4.429 anggota. Sebelumnya, ketua DPN Inkindo periode 2014-2018 dijabat Nugroho Pudji Rahardjo. Konsultan Inkindo ini meliputi 18 bidang, di antaranya jasa konstruksi, manajeman, pariwisata, perikanan, dan kelautan. Banyak tokoh terlahir dari Inkindo, seperti Reynald Khasali, Pelaksana tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah, dan mantan Menteri Pemberdayaan dan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi, Aswar Abubakar.

Hasil karya konsultan sudah dapat dinikmati masyarakat di negeri ini, contohnya pembangunan di negeri ini tidak terlepas dari konsultan, misalnya jalan tol Semarang- Solo, patung Garuda Wisnu Kencana di Bali, serta gedung-gedung bertingkat di kota-kota besar di Indonesia. DPN Inkindo kini memiliki tantangan mewujudkan terbitnya buku Roadmap Menuju Inkindo Emas 2030, yakni "Inkindo Mandiri Demi Keunggulan Negeri". Roadmap itu merupakan blueprint dan grand design menuju usia 50 tahun pada 2029.

Roadmap ini jadi representasi visual untuk mengatur dan menyajikan informasi penting terkait rencana masa depan Inkindo. Sejauh ini, asosiasi ini telah membuat capaian penting, seperti berperan aktif dalam perumusan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dan Turunannya. Memberi peranan mewujudkan keberhasilan terbitnya Permen Bappenas Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pembangunan dan Pembinaan Jasa Konsultan. Kemudian, dipercaya menyelenggarakan FIDIC Infrastructure Conference di Jakarta pada Oktober 2017. (SS)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resto Makanan Jepang Kakkoi, Makan Sepuasnya, Sampai Tersisa Kena Denda

Yayasan Cinta Kasih Bangsa, Membina Ribuan Eks Narapidana dan Pecandu Narkoba

Refreshing di Camping Lembah Umbul Sidomukti