Museum RA Kartini, Jejak Pejuang Emansipasi Wanita




KABUPATEN Jepara, Jawa Tengah tidak hanya memiliki sejumlah wisata pantai, tapi juga punya museum bersejarah yaitu RA Kartini. Museum yang dibangun diatas lahan seluas 5.210 meter persegi ini menyimpan benda-benda peninggalan RA Kartini dan kakaknya, RMP Sosrokartono. 

Jejak pejuang emansipasi wanita terekam dalam Museum RA Kartini yang berlokasi di jl Alun-alun Nomor 1 Kelurahan Panggang, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara. Museum didirikan sejak 30 Maret 1975 pada era Bupati Jepara Suwarno Djojo Marwodo, atas usulan wakil rakyat. Peresmian Museum RA Kartini itu pada 21 April 1975. 

Terdapat empat ruangan koleksi dan tiga bangunan gedung di kawasan museum. Menariknya, jika bangunan itu dilihat dari atas akan membentuk huruf K, T, dan N, tak lain singkatan dari nama Kartini. Sebagaimana diketahui, Kartini merupakan salah satu pahlawan wanita di Indonesia. 

Perjuangan Kartini dimulai dari keresahannya praktik korupsi kalangan pejabat atau priyayi, kemiskinan, serta rendahnya pendidikan wanita. Problematika itu ditumpahkan dalam surat yang ditujukan pada teman korespondensinya di luar negeri. Kumpulan surat kemudian membuka mata Indonesia terhadap pentingnya kesetaraan gender yang diperjuangkan Kartini. 



Di usia 25 tahun, Kartini meninggal dunia pada 17 September 1904, beberapa hari setelah melahirkan anak pertama dan sekaligus terakhir, Soesalit Djojoadhiningrat. Dia dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang. Kumpulan surat-surat itu kemudian didokumentasikan dalam buku berjudul "Habis Gelap Terbitlah Terang". 

Berkat kegigihan Kartini, pada 1912 didirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang. Menyusul kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Beberapa peninggalan RA Kartini yang disimpan di museum itu seperti meja, kursi, foto-foto Kartini, radio, koleksi piring, hingga gerobag.

Terdapat ruang koleksi benda-benda yang bernilai sejarah, antara lain terdapat tulang ikan raksasa Joko Tuwo dengan panjang kurang lebih 16 meter, berat kurang lebih enam ton, lebar empat meter, tinggi dua meter, dan kurang lebih berumur 220 tahun. Tulang ikan ini ditemukan di perairan Karimunjawa pada pertengahan bulan April 1989.

Museum Kartini pun memiliki panggung seni teatrikal dan ruang bioskop untuk pemutaran film Kartini. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resto Makanan Jepang Kakkoi, Makan Sepuasnya, Sampai Tersisa Kena Denda

Yayasan Cinta Kasih Bangsa, Membina Ribuan Eks Narapidana dan Pecandu Narkoba

Refreshing di Camping Lembah Umbul Sidomukti