Pesona Agrowisata Kebun Teh Pagilaran Memikat Wisatawan
AGROWISATA Kebun Teh Pagilaran yang berlokasi di Desa Keteleng, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, Jawa Tengah bisa menjadi alternatif wisata bagi keluarga yang ingin penyegarah saat liburan. Menuju lokasi agrowisata, sudah ada akses jalan beraspal dalam keadaan baik.
Suasana sejuk bisa dirasakan pengunjung yang datang ke Pagilaran, karena berada diatas ketinggian 600-1.600 meter diatas permukaan laut. Kebun teh terbagi jadi tiga zona, berdasarkan ketinggian dan jenis tehnya. Suhu udara pada siang hari antara 15-21 derajat Celsius, sedangkan malam hari 15-18 derajat Celsius.
Kebun Perhutani seluas 1.130 hektare ini dikelola Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Setiap tahun menghasilkan teh sekitar 8.000 ton dan 80 persen di antaranya diekspor ke delapan negara dunia, di kawasan Asia, Eropa, dan Amerika. Dalam sejarahnya, perkebunan Pagilaran dibangun maskapai Belanda pada 1880.
Sejak 1922 dibeli Pemerintah Inggris dan digabung dengan Pemanukan and Tjiasem Land's PT (P&T Land's PT). Tahun 1964, hak guna perusahaan itu habis dan diambil alih Pemerintah Indonesia. Pada 23 Mei 1964, lalu diserahkan Fakultas Pertanian UGM, tujuannya peningkatan tri dharma perguruan tinggi, disamping sebagai perusahaan dengan nama PN Pagilaran.
Pada 1 Januari 1974, PN Pagilaran statusnya berubah jadi PT Pagilaran. Pada 5 Mei 1977 mendapat areal tambahan Segayung Utara, dan menjadi bagian kebun Pagilaran. Wisatawan dapat menikmati aneka ragam layanan paket wisata di kebun tersebut. Misalnya, tea walk, pabrik teh, area outbound, sun rise view point, flying fox, kolam renang anak dan bermain.
Pagilaran kini juga giat membangun agrowisata, dengan atraksi wisata keliling kebun, spot kuliner seputar teh, homestay, dan ragam budaya lokal.
Komentar
Posting Komentar